You are currently viewing RUMUS AIR

RUMUS AIR

Sekitar tahun 2003, seorang ilmuwan Jepang bernama Dr. Masaru Emoto melakukan sebuah penelitian tentang kristal air, beliau menemukan keanehan pada molekul air, dari hasil penelitiannya ternyata molekul air dapat merespon keadaan yang terpaparkan padanya, termasuk doa, musik, mantra, energi positif maupun negatif.

Lebih dari dua ribu foto kristal air yang diperoleh dari berbagai penjuru dunia yang beliau teliti dengan beberapa macam pengaruh seperti doa, perkataan-perkataan positif (misal: terimakasih, suka, kamu cantik, kamu indah, kamu manis, jadilah kamu apa adanya, maafkan aku, kebahagian, dsb), lagu-lagu indah bahkan pemandangan yang sangat indah, ternyata kristal air yang terbentuk begitu indah dan mengagumkan.

Namun sebaliknya, ketika air dipengaruhi oleh hal-hal negatif, semacam perkataan buruk (seperti: benci, kamu bodoh!, kau membuatku muak, kubunuh kau!, lakukanlah!, ketidakbahagiaan, dsb), musik-musik rock, atau ketika air itu tak dihiraukan, maka tak ada kristal yang terbentuk dan molekul air cenderung buruk tak indah dipandang.

Uniknya sebagian besar tubuh manusia tersusun dari air, sekitar 60% – 70% dari berat tubuh kita mengandung air, bahkan seperti tulang, gigi dan kuku yang merupakan bagian terkeras dari tubuh kita pun tersusun dari air, meski sedikit kandungannya.

Belajar dari sifat air, itu artinya tubuh kita pun mampu merespon segala keadaan yang terpapar pada kita. Pernah nggak sih kita merasa ada suatu momen dimana kita yakin bahwa kita mampu, kita bisa menyelesaikannya, kita merasa bisa meraiahnya dan alhasil kita memperoleh apa yang kita yakini.

 

 

Namun sebaliknya, terkadang di satu sisi kita merasa pesimis, merasa tak mampu, tak percaya diri bahwa kita bisa dan alhasil kita tidak memperoleh apa yang sejatinya kita dambakan, kita inginkan karena lebih besar energi negaifnya daripada energi positif yang ada di dalam diri kita.

Sadar tidak sadar, apa-apa yang kita ucapkan, kita yakini dalam hati, atau mungkin hanya terbesit dalam benak kita itu bisa menjadi bagian dari doa kita. Kalau boleh dibilang sebenarnya “rumus air” ini selaras dengan hadis qudsi yang isinya “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku terhadap-Ku”

Oleh karenanya, senantiasalah berprasangka yang baik, ucapkanlah yang baik, tulislah yang baik-baik meski kita belum menjadi orang baik. Paling tidak yang terpantul pada diri kita ialah segala sesuatu yang baik. Karena apa-apa yang kita ucapkan, kita pikirkan dan rasakan bisa menjadi sumber energi tersendiri dalam tubuh kita baik itu positif maupun negatif, selayaknya air yang mampu merespon segala keadaan disekitarnya.

Perlu diingat bahwa Allah tak pernah lupa, Allah Maha Tahu, Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Segalanya. Jangankan yang terucap, yang tersimpan di dalam lubuk hati yang paling dalam pun Allah Tahu. Dan janji Allah itu benar, bahwa siapa yang berdo’a pasti Allah kabulkan do’anya.

Tapi, kita juga harus ingat bahwa bentuk pengabulan do’a itu ada tiga, bisa sesuai, sama persis seperti yang kita ucapkan, kita harapkan. Bisa juga Allah mengabulkan doa kita dengan cara-Nya yang unik bahkan hingga tak sanggup dicapai nalar, mungkin tak sesuai dengan apa yang kita ucapkan, kita harap-harapkan tapi percayalah bahwa itu yang terbaik untuk kita.

Dan bentuk pengabulan do’a yang ketiga ialah ditangguhkan atau disimpan oleh Allah untuk kemudian dikabulkan di akhirat kelak. Intinya apa-apa yang kita inginkan, kita ucapankan, kita impikan dan kita harapkan Allah pasti mengabulkan. La Takhaf Wa La Tahzan Innallaha Ma’ana, jangan takut jangan sedih, sesungguhnya Allah senantiasa bersama kita.

Bagikan Yuk!