You are currently viewing Sejarah dan Perkembangan Artificial Intelligence (AI) Menujukan Kebesaran Allah SWT dalam Menciptakan Manusia yang Mampu Memikirkan Cara Kerja Sunatullah

Sejarah dan Perkembangan Artificial Intelligence (AI) Menujukan Kebesaran Allah SWT dalam Menciptakan Manusia yang Mampu Memikirkan Cara Kerja Sunatullah

Lalat, kecoa, virus covid dan mahluk apapun itu tidak pernah diciptakan dengan sia-sia. Bahkan dari se ekor lalat pun menjadi inspirasi manusia untuk mengembangkan drone. Mahluk kecil berupa bakteri dapat digunakan sebagai sumber beberapa zat kimia yang bermanfaat untuk manusia.  Lantas apa hubungannya “Kecerdasan Buatan (AI)” dengan hal tersebut ? Bagaimana sejarah dan perkembangan AI ?

Terminologi Artificial Intelligence (AI)

Sejak diluncurkannya ChatGPT oleh OpenAI pada tahun 2022 menjadi sebuah gebrakan yang mengharuskan seluruh elemen manusia untuk membahas tentang AI. Bahkan bukan hanya sekedar membahas tetapi sudah terpapar dan berkomunikasi langsung dengan AI yang dianggap sebagai sumber berbagai informasi.  Istilah ”artificial intelligence” baru dikenal dunia sejak 1956 dengan definisi “Kecerdasan buatan adalah Sains dan Teknik untuk menjadikan mesin yang cerdas/pintar”. Lebih lengkapnya “Suatu cabang ilmu komputer yang menciptakan komputer agar dapat mengadopsi aspek kecerdasan manusia seperti pengenalan suara, deduksi, penalaran, respons kreatif, kemampuan belajar dari pengalaman dan kemampuan membuat penalaran sendiri apabila diberi informasi yang tidak lengkap. Dua bidang penelitian tentang kecerdasan buatan ialah sistem pakar dan “Natural Language Processing” (Priambada, 2023)..

Sejarah dan Perkembangan Kecerdasan Buatan

Kemajuan teknologi dalam bidang kecerdasan buatan (AI) telah mencatat sejarah yang panjang dan menarik. Sejarah AI dimulai pada tahun 1950-an ketika para ilmuwan dan peneliti pertama kali mulai mempertimbangkan konsep menciptakan mesin yang dapat meniru kecerdasan manusia. Pada masa itu, mimpi untuk menciptakan komputer yang dapat berpikir seperti manusia muncul sebagai tantangan besar. Beberapa tokoh terkemuka dalam sejarah AI termasuk Alan Turing yang merumuskan tes Turing, dan John McCarthy yang mengadakan konferensi Dartmouth pada tahun 1956 yang dianggap sebagai tonggak lahirnya AI sebagai bidang penelitian yang mandiri. Meskipun perkembangan AI mengalami pasang surut selama beberapa dekade, tetapi semangat untuk menciptakan kecerdasan buatan terus berkembang dan membawa kita ke era AI yang semakin maju (OpenAI, 2023).

Beberapa tonggak penting dalam sejarah kecerdasan buatan meliputi :

  1. 1950 : Tes Alan Turing – Alan Turing membuat tes untuk menentukan apakah sebuah mesin itu cerdas. Tes ini menjadi tolok ukur untuk mengukur kecerdasan mesin;
  2. 1956 : Konferensi Dartmouth – Munculnya kecerdasan buatan secara resmi diakui dengan diperkenalkannya konferensi tentang kecerdasan buatan di Dartmouth College. Ini menandai awal penelitian dan pengembangan terorganisir di lapangan;
  3. 1957 : Bahasa Pemrograman LISP – John McCarthy mengembangkan LISP, bahasa pemrograman fungsional yang dirancang khusus untuk kecerdasan buatan. LISP memungkinkan pembuatan program fleksibel yang mewakili operasi dasar dengan struktur daftar;
  4. 1996 : Deep Blue vs. Garry Kasparov – Komputer catur IBM, Deep Blue, mengalahkan juara bertahan dunia catur, Garry Kasparov, dalam sebuah pertandingan. Pencapaian ini membawa kecerdasan buatan menjadi sorotan dan memamerkan potensinya (Mijwel, 2015).
  5. 2020 : OpenAI meluncurkan GPT-3 yang merupakan model Bahasa yang dikembangkan untuk memahami cara komunikasi manusia (Priambada, 2023).

Tonggak sejarah ini menyoroti kemajuan yang dibuat di bidang kecerdasan buatan selama bertahun-tahun. Bila menarik mundur pada zaman Al-Jazari (1136-1206 M) konsep dan diskusi kecerdasan buatan sudah dibahas dalam pemikiran islam. Al-Jazari dikenal karena penemuan dan pembuatan berbagai alat otomatis, seperti jam air, air mancur otomatis, dan mesin yang dapat bergerak dengan sendirinya.

AI Berusaha Meniru Cara Kerja Sunatullah

Menurut Prof. Dr. Mohd Zakree Ahmad Nazri, Kecerdasan Buatan adalah ilmu dan teknik yang berfokus pada metode komputer untuk memprogram aplikasi dan mesin cerdas dengan meniru kecerdasan manusia atau hukum alam (sunnatullah) yang mengatur seluruh alam semesta. Sunnatullah mengacu pada hukum atau peraturan yang ditetapkan oleh Allah untuk semua makhluk di dunia, termasuk manusia dan hewan. Ini mencakup hukum fisika, biologi, kimia, astrologi, dan banyak lagi. Sunnatullah adalah sistem dan aturan yang ditetapkan oleh Allah dan tetap tidak berubah.

Karena engkau tidak sekali-kali akan mendapati sebarang perubahan bagi Sunnatullah, engkau tidak sekali-kali akan mendapati sebarang penukaran bagi perjalanan sunnatullah itu.” (Fathir: 43)

Apa yang dikatakan oleh ahli Kecerdasan Buatan dari Negeri jiran ini dapat membuat kita bahwa semakin kagumlah kita dengan kebesaran Allah dengan memerhatikan kejadian-kejadian alam yang diatur oleh Sunnatullah, Bahkan yang lebih menariknya, Ilmuan komputer menirunya dan dapat menyelesaikan masalah kompleks (UIN Suska Riau, 2023).

Tulisan ini dibantu oleh : Chat GPT OpenAI dan MyGenieChat

File PDF DOWNLOAD

Daftar Pustaka :

OpenAI. (2023). ChatGPT 3.5. Bahasa Indonesia. https://chat.openai.com/share/5e9aa9e2-a42b-4234-bc2b-48a864e766d0

Mijwel, M. M. (2015). History of Artificial Intelligence. Source : https://www.researchgate.net/publication/322234922_History_of_Artificial_Intelligence

Priambada, Y P. (2023) “Perkembangan Kecerdasan Buatan, Tonggak Bersejarah hingga Capaian Terkini” Source : https://www.kompas.id/baca/riset/2023/03/08/perkembangan-kecerdasan-buatan-tonggak-bersejarah-hingga-capaian-terkini

UIN SUSKA RIAU. (2023). ” Kecerdasan Buatan dan Sunnatullah dalam Terminologi Islam. Soure : ”https://tif.uin-suska.ac.id/kecerdasan-buatan-dan-sunnatullah-dalam-terminologi-islam/

Bagikan Yuk!

Tinggalkan Balasan